AMBON (info-ambon.com)-Memasuki 100 hari masa kepemimpinan Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dan Wakil Gubernur Abdullah Vanath, atau yang dikenal dengan akronim Lawamena, sejumlah kritik mulai bermunculan. Banyak pihak menilai kinerja keduanya belum menunjukkan capaian berarti.
Anggota DPRD Provinsi Maluku, Welem Daniel Kurnala, mengakui bahwa hingga saat ini belum tampak realisasi konkret dari program kerja pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur tersebut. “Kalau dilihat dari perspektif kinerja, saat ini belum ada realitanya,” kata Kurnala kepada Wartawan di Ambon, Senin (7/7/2025).
Menurut Kurnala, sejumlah kendala menjadi hambatan utama, di antaranya keterbatasan anggaran serta kebijakan pemerintah pusat di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, yang dinilainya merugikan Maluku. Salah satu kebijakan yang disoroti adalah perubahan Undang-Undang Kelautan, yang membatasi wewenang daerah dalam mengelola sumber daya laut.
“Padahal laut adalah sumber pendapatan utama kita. Gubernur saat ini tengah memperjuangkan agar Maluku kembali mengacu pada Undang-Undang Nomor 23, yang memberikan kewenangan lebih luas kepada daerah,” ujarnya.
Kurnala, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Komisi IV DPRD Maluku dan Ketua DPW Partai Perindo Maluku, menambahkan bahwa saat ini proses seleksi pejabat di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sedang dilakukan secara ketat untuk memastikan kompetensi sesuai kebutuhan.
Ia meminta publik memberi waktu kepada Gubernur untuk bekerja dan melakukan konsolidasi. “Biarkan Pak Gubernur bekerja keras selama satu tahun dulu. Lobi-lobi ke pusat tidak semudah yang dibayangkan,” katanya.
Lebih lanjut, Kurnala menyebut DPRD Maluku, yang terdiri dari 45 anggota, telah aktif menyuarakan aspirasi dan kepentingan daerah ke berbagai kementerian dan lembaga di Jakarta. Ia berharap upaya tersebut dapat membuahkan hasil dalam waktu dekat.
Ia juga menyoroti potensi kekayaan sumber daya alam Maluku, termasuk sektor pertambangan, yang menurutnya belum dikelola secara optimal. “Potensi kita sangat besar. Tapi semua itu membutuhkan waktu dan pendekatan yang tepat,” ujarnya.
Kurnala mengimbau publik untuk tidak terburu-buru menghakimi. “Masih banyak hal yang harus didiskusikan, tapi mari beri ruang bagi Gubernur untuk membuktikan kinerjanya,” tutupnya. (EVA)
Discussion about this post